SRIKANDI News.
Komunitas Bisnis Untuk Membangun Masa Depan
Melalui aktifitas bisnis MLM Tianshi, terciptalah sebuah komunitas
anak muda yang dinamakan Fighting Dreamers Community. Bukan hanya dalam
hal bisnis, komunitas ini juga dijadikan ajang sharing hal-hal yang
sifatnya pribadi.
Bisnis Multi Level Marketing (MLM) berhasil
menyatukan sembilan anak muda ini. Hendra Saputra (Cenk-Cenk), Murhim,
SE (Coy), Mursyidin LB, S.pt, Dewi Pertiwi P, Mukrim, Muslihat, Indra
Wahyudi, Aloysius Samuel, Indra S (Deng-denk) bergabung dalam sebuah
bisnis MLM bernama Tianshi. Komunitas yang mereka buat dengan nama
Fighting Dreamers Community merupakam tim dibawah naungan Unicore,
komunitas Tianshi Indonesia.
Yang istimewa dalam komunitas
mereka, dijelaskan Cenk-Cenk, orang-orang yang tergabung di dalam
semuanya adalah anak muda. Yang perlu disalutkan dari komunitas ini,
karena meskipun semuanya anak muda, tetapi mereka sudah mulai belajar
berbisnis. “Di komunitas ini kami diajarkan banyak hal, bukan hanya
bisnis saja, tetapi juga berbagai macam aspek kehidupan,” tambah
Cenk-Cenk.
Sebelum masuk dalam bisnis MLM, sebagian diantaranya
pemalu. Akan tetapi setelah bergabung, mereka memiliki kepercayaan diri
yang lebih tinggi. Itu karena dalam menjalankan bisnis, oleh sistem
manajemen yang berjalan, telah diajarkan bagaimana cara meningkatkan
kepercayaan diri. Dalam lingkup komunitas kami pun biasa saling sharing
mengenai cara menjalankan bisnis yang sedang digeluti.
Secara
formal dalam lingkup bisnis, setiap minggu mereka pasti berkumpul di
salah satu hotel di Makassar. Melalui pertemuan tersebut, mereka saling
refresh mengenai bisnis yang dijalankan, dan bagaimana cara agar bisa
sukses menjalankan bisnis tersebut. Hal itu dilakukan menurut Cnek-Cenk,
agar semua orang yang ada dalam komunitas ini bisa sukses bersama.
Diluar pertemuan formal, para anggota komunitas juga sering ber-weekend
bersama, dengan berkumpul di kafe atau di tempat santai lainnya.
Menyatukan
karakter yang berbeda dalam sebuah komunitas bukanlah hal yang muda.
Apalagi di dalam komunitas Fighting Dreamers Community, anggotanya
memiliki background pekerjaan yang berbeda. Mulai dari pengusaha, PNS,
ibu rumah tangga, mahasiswa, bahkan orang yang putus sekolah, bersatu
dalam komunitas ini. Dituturkan Murhim, SE, semua anggota komunitas
sudah dianggap sebagai keluarga. Itu untuk memudahkan dalam menyatukan
karakter-karakter yang berbeda dalam komunitas.
Hubungan yang
dijalin bukan hanya dalam bisnis, tetapi diluar dari itu, semua anggota
komunitas sudah saling akrab dengan keluarga masing-masing. Menurut
Cenk-Cenk, kadang mereka juga saling curhat mengenai masalah-masalah
pribadi. Dari komunitas ini terkadang juga lahir solusi-solusi untuk
mengatasi masalah pribadi. Bisa dikatakan semua anggota sudah menjadi
keluarga besar dalam komunitas
Kamis, 02 Februari 2012
Fighting Dreamers Community
03.24
No comments
0 komentar:
Posting Komentar